Surga menantimu ustadzahku…

Photo by Dids on Pexels.com

Jum’at, 13 Agustus 2021. Hari yang penuh berkah, yang merajai hari-hari lain. Terbangun dari mimpi siang dengan mimpi yang membingungkan. Beberapa kali handphone berdering namun tak kuhiraukan. Sengaja ku kecilkan volume nada dering yang mengganggu tidurku.

Notif pesan berurutan mengantri bagai kicauan burung yang memanggil. Mata terpana pada pesan di grup teman nyantri dahulu. Nama ma’had yang masih sama, namun berbeda tempat. Kabar duka terbaca melalui pesan yang diteruskan. Pesan yang kemudian terbalas oleh orang yang mengirimnya tadi. Entah tak ada garis kefahaman tentang pesan tersebut. Kenapa nama ini diketik olehnya. Siapa?, ada apa ?, kenapa?, apa keluarganya, atau siapa?. Seketika story ramai oleh ucapan duka. Persaksian atas beliau adalah orang yang sungguh baik budi serta akhlaknya.

Ustadzahku,,, hati ini tak kuasa membaca namamu teriiringi doa ampunan yang terkhususkan. Wajah serimu masih lekat dalam ingatanku. Senyum manismu masih kuingat dikala kau melihat tingkah atasku dan teman semajlisku dahulu. Malam yang dilewati dengan menyalin tulisan indah pada papan tulis putih. Penjelasan demi penjelasan ku dengarkan dengan sungguh. Indah kalam nan tersusun sepantasnya berfaedah sempurna. Masih kuingat sampai kini mengenai ‘syair bahar rojaz ‘ dari gubahan nadzom syekh Az Zarnuji.

لقد حقّ ان يهدى اليه كرامة # لتعليم حرف واحد الف درهم

“Demi memuliakannya (guru), perlu diberi seribu dirham atas satu huruf yang diajarkannya”

Sejuk rasa kala menyalami tangan muliamu. Berasa ku diberi perisa mulia lewat nasehat-nasehatmu. Karena kemuliaanmu, kini terasa manfaat ilmu yang kau berikan. Alirannya deras tanpa henti sampai bila masa. Bila kutuliskan kembali, tak terhitung kata yang kuhabiskan untuk menggambarkan masa yang pernah kulalui dahulu.

Beribu kata maaf tak akan tangguh menebus kesalahanku. Dengan kerendahan sebagai seorang murid kepada gurunya, teriring doa darikuز

اللهم اغفرلها ورحمها وعافها وعف عنها واكرم نزلها ووالسع مدخلها

Diterbitkan oleh Titiapril19

Ada berbagai cara untuk menuangkan suasana diri, mengolah dan memainkan aksara misalnya, :)

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai